Selasa, 15 November 2011

Hakim ibn Hazm Sahabat Nabi yang Dermawan

    Dia adalah salah satu sahabat Rasulullah SAW, yang tercatat masih keluarga Nabi karena merupakan kemenakan dari Siti Khadijah, istri Rasulullah. Hakim dikenal dengan kerendahan hatinya, bersedia membantu orang lain yang sedang tertimpa kesulitan. Satu hal yang unik dari Hakim, ia tercatat satu-satunya orang yang lahir di dalam ka'bah. Ini terjadi karena sang Ibunda bersalin dikala sedang berdoa dalam Ka'bah pada saat festifal di kota Makkah, sebagaimana tradisi wanita pada saat festival selalu berdoa didalam Ka'bah.
    Hakim dibesarkan dari keluarga yang berada, namun orang tuanya tidak pernah memanjakannya. Sifat kemurahan hatinya ditempa pada saat ia diberi tugas untuk membantu jamaah haji yang sedang membutuhkan pertolongan. Tak jarang ia merogoh kantungnya sendiri untuk orang-orang jamaah haji yang membutuhkannya saat itu.
    Sebenarnya ia besar bersama Rasulullah, jauh sebelum Muhammad menjadi Nabi. Meski demikian, ia baru memeluk Islam pada saat peristiwa penaklukan Mekkah, yang berarti 20 tahun setelah Rasulullah mensyi'arkan Islam secara terang-terangan. Karena itu penyesalannya tampak pada saat ia mengucapkan kalimat syahadat, ia terus menangis hingga sehari setelahnya. Ia menyesali kenapa baru pada saat itu ia memeluk Islam, ia menyesal banyak waktu yang terbuang untuk melakukan kebaikan dalam naungan syariat agama yang mulia ini.
    Untuk menebus rasa bersalah itulah, ia menjual sebuah bangunan bersejarah miliknya bernama Daran-Nadwah. Di tempat itu, biasanya para pemuka Quraysy berkumpul dan berdiskusi tentang banyak hal, bahkan membuat rencana jahat terhadap Nabi. Dijualnya bangunan tersebut seharga 100 ribu dirham,lalu diinfaqkannya seluruh hasil penjualan itu untuk dakwah di jalan Allah.
    Kedermawanannya tidak berhenti sampai disitu. Saat melaksanakan ibadah haji, ia menyembelih sekitar 100 ekor unta dan membagi-bagikan dagingnya kepada fakir miskin di seluruh kota Mekkah. Ketika di padang Arafat, bersamanya ada 100 budak, Hakim juga membebaskan mereka setelah diberikan bekal masing-masing segenggam perak.
    Seusai perang Hunain, dia meminta sejumlah rampasan perang kepada Rasul. Dia kemudian meminta lebih dan Rasul memberikannya. Hakim belum lama memeluk Islam akan tetapi Rasul amat pemurah kepada mereka yang memeluk Islam agar mereka bersedia menerima Islam sepenuhnya. Hakim pun mendapatkan rampasan perang yang cukup banyak.
    Maka Rasul pun berkata kepada Hakim,"Wahai Hakim! Segera harta benda ini amatlah menarik. Siapa saja yang memilikinya dan merasa puas dengannya akan diberkahi sebaliknya siapa tidak puas, tidak akan di berkahi.Dia akan seperti orang makan namun tidak akan pernah merasa kenyang. Tangan di atas lebih baik dari tangan di bawah."
    Petuah Rasul ini sangat membekas di hatinya. Dia merasa tersentuh dan lantas berkata kepada Rasul,"Ya utusan Allah, aku tidak akan meminta kepada siapapun selain kamu untuk apapun." Sejarah mencatat,Hakim benar-benar menepati ucapannya. Sahabat Rasul ini tidak pernah meminta apapun juga kepada orang lain hingga dia meninggal dunia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar